JAKARTA, Program pemerintah untuk normalisasi Kali Ciliwung belum berdampak terhadap permukiman warga yang berada dekat aliran Kali Ciliwung. Pasalnya sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur, belum juga rampung hingga kini.
Sodetan Ciliwung merupakan terowongan sepanjang 1, 26 kilometer yang dapat mengalirkan sebagian debit Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Baca juga:
RI Imbau G20 Jadi Solusi Masalah Ekonomi
|
Kanal Banjir Timur merupakan kanal pencegahan banjir seluas 20.125 hektare yang dibangun sejak 2003 untuk menampung aliran dari lima sungai yakni Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.
Sodetan Ciliwung pada 23 Desember 2013 diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Teuku Iskandar, serta Joko Widodo ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sodetan Kali Ciliwung yang diprogramkan pemerintah belum berdampak sama sekali untuk mengurangi banjir di Jakarta " kata Ahmad warga Kampung Melayu, Sabtu (25/5/2024)
Sejumlah warga di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur sering terkena banjir karena lokasi permukiman lebih rendah dan berada dekat aliran Kali Ciliwung. Ketika debit air naik wilayah itu sering terdampak luapan air kali tersebut.
Ia berharap sodetan Kali Ciliwung bisa diselesaikan sehingga tidak ada lagi permukiman warga yang banjir.
Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya Jumat (24/05) menyebabkan kenaikan status Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada). Pos Pantau Depok siaga 2 malam hari dan Pintu Air Manggarai siaga 3. Kemudian, terjadinya genangan di wilayah Jakarta, Sabtu(25/5/2024) pagi.
Baca juga:
Joko Widodo: Bangga Buatan Indonesia
|
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan dari 30.772 RT di DKI Jakarta, 47 RT mengalami genangan air berkisar antara 15-280 cm.
"Pemukiman warga tergenang 11 RT di Jakarta Selatan, 35 RT di Jakarta Timur dan 1 RT di Jakarta Utara".kata Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/5/2024)
Dalam upaya mengatasi genangan .BPBD DKI mengerahkan personel di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan saluran air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat agar genangan cepat surut.
BPBD DKI Jakarta juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. (hy).