JAKARTA, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung industri pertahanan melalui berbagai kebijakan dan investasi. Upaya pemerintah ini membuka peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi dan berinovasi dalam industri pertahanan.
Hal tu dikemukakan Founder Republikorp, Norman Joesoef, dalam media gathering di Plataran Menteng, Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
Republikorp, perusahaan induk yang menaungi beberapa anak perusahaan seperti Republik Aero, Armamen, defence, technologies, dan republik palindo beserta beberpa perusahaan lain dengan mayoritas usaha yang bergerak di bidang pertahanan dalam memperkuat industri pertahanan nasional fokus pada pengembangan teknologi dan sumber daya manusia di bidang pertahanan.
Perusahaan asal Indonesia ini juga telah berpartisipasi dalam ajang pameran Internasional dan sukses menjalin kontrak kerja sama strategis di bidang Industri pertahanan.
Baca juga:
Kasad: Jangan Ragu Bertindak Tegas
|
"Republikorp bertekad memajukan industri pertahanan Indonesia mandiri dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia." ujar Norman.
Pria jebolan perguruan tinggi di Praha, Ceko ini melihat perkembangan global membuat Republikorp tidak hanya fokus pada teknologi konvensional, tetapi juga mengarah pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Rudal pintar perlu dimiliki untuk pertahanan.
."Teknologi ini akan membawa dampak besar pada efisiensi dan efektivitas sistem pertahanan Indonesia".kata Norman Joesoef, pendiri Republikorp.(hy)