JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) mencetak sejarah melahirkan Guru Besar termuda yang pernah ada di kampus tersebut atas nama Prof. Dr. Ir. Setiyo Budiyanto, ST., MT., IPM., Asean-Eng dalam usia 40 tahun. Penetapan Dosen Tetap Fakultas Teknik UMB tersebut sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Elektro diberikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia nomor 51544/M/07/2023.
Dalam sambutannya pada acara penyerahan SK Mendikbudristek di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Cawang, Jakarta Timur, tersebut, Rektor Unversitas Mercu Buana, Prof. Dr. Ir. Andi Andriansyah. M. Eng., bahwa penetapan Prof. Dr. Ir. Setiyo Budiyanto, ST., MT., IPM., Asean-Eng sebagai Guru Besar ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Universitas Mercu Buana. "Pak Setiyo Budiyanto ini dari segi usia masih cukup muda yaitu 40 tahun persis, hal ini bisa jadi tradisi baru bagi kami (UMB) untuk melahirkan Profesor muda dengan usia produktif kedepannya. Besar harapan nya bagi dosen - dosen lain untuk bisa bersama - sama dapat meningkatkan diri untuk menjadi Profesor yang baru selanjutnya. ”
Prof. Dr. Ir. Setiyo Budiyanto, ST., MT., IPM., Asean-Eng Menerima SK Guru Besar dari Kepala LLDIKTI III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc (Batik Merah) Didampingi Rektor Universitas Mercu Buana Prof. Dr. Ir. Andi Andriansyah. M. Eng (Batik Hitam).
Sementara itu Kepala LLDIKTI III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., dalam sambutannya mengucapkan, "Selamat kepada bapak atau ibu yang menerima SK atas jabatan tertinggi ini dengan banyaknya proses, kami sudah melampaui target dari 50 sekarang sudah 59, setelah mendapatkan SK saya harap bapak atau ibu harus bisa membina kader-kader di bawahnya, " pesan Toni.
Kehadiran Prof. Dr. Ir. Setiyo Budiyanto, ST., MT. IPM., Asean-Eng sebagai Guru Besar menggenapi jumlah Profesor yang ada di Universitas Mercu Buana menjadi sepuluh. Pria kelahiran Surakarta ini sejak tahun 2016 silam telah mendalami kajian tentang Digital-Advanced Wireless Communication (D-AWC) melalui riset group yang didirikannya.
Baca juga:
Ozkan, sahabat dari Istanbul
|
D-AWC sangat penting dalam menggerakkan inovasi dalam komunikasi nirkabel, yang memiliki dampak besar pada industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini juga memainkan peran kunci dalam menghubungkan perangkat dan aplikasi di era konektivitas yang semakin meningkat. Penerapan D-AWC dapat dilakukan untuk kepentingan Internet of Things (IoT) seperti kendaraan otonomi, smart city, alat kesehatan digital dan lain-lain.
“Sampai dengan saat ini, memasuki tahun ke-8 berjalan, riset group kami sudah menghasilkan lebih dari 60 artikel publikasi internasional bereputasi terindeks scopus.com serta h-Indeks scopus.com sebanyak 10, HAKI, Paten, buku, pendanaan hibah penelitian dari berbagai lembaga, serta sudah meluluskan 35 mahasiswa Magister Teknik Elektro dan ratusan mahasiswa Sarjana Teknik Elektro, ” kata Setiyo.